Mang Jaya, Tukang Becak yang Jujur

Posted by Anto Suryanto on November 12, 2013 with No comments
Percayakah sobat jika pada jaman sekarang ini masih ada orang jujur? Rasanya hanya segelintir saja dari milyaran orang di dunia ini yang memiliki kejujuran. Tidak perlu jauh-jauh mencari siapa orang yang jujur di dunia ini, di Pandeglang, Banten ada seorang tukang becak yang jujur. Kisah ini memang sudah banyak beredar dan terkenal. Penulis hanya memberitakan ulang kisah inspiratif ini dengan sobat blogger jika ada sobat yang belum tau akan kisah ini.

Penulis tahu akan kisah ini dari forum Kaskus, yang juga kebetulan penulis juga seorang kaskuser. Mari kita dengar kisah inspiratif ini dari seorang kaskuser yaitu dafvinof


Awal Kisah :

Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu, Tepatnya sekitar bulan Desember, tahun 2010. Kejadian ini berawal ketika ane dan istri ane baru saja pulang dari luar kota untuk urusan keluarga.

Ketika ane turun dari sebuah bus, ane dan istri ane seperti biasa disambut oleh banyak tukang ojek dan beberapa tukang becak yang saling berebut mencari penumpang yang baru tiba di terminal. Jika tidak salah, saat itu waktu menunjukan pukul 22.30 malam. Karena saat itu cuaca sedang hujan deras banget (kebetulan memang sedang musim hujan), ane dan istri ane duduk duduk sebentar di sebuah warung bubur kacang ijo.

Dan ketika hujan mulai sedikit reda, ane akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah naik becak. Kebetulan saat itu ada seorang tukang becak yang sedang menunggu di sebrang jalan. Ane dan istri ane akhirnya naik becak tersebut, lalu pulang ke rumah. Sesampainya di depan rumah ane dan istri ane turun. Istri ane bergegas masuk rumah, dan ane mengambil uang di saku celana ane untuk membayar ongkos becak.

Setelah 1 jam berada di dalam rumah, ketika ane sedang tiduran sambil nonton tv, tiba - tiba istri ane bertanya "A, tadi tas kecilku disimpan dimana yah?". Ane jawab "gak tau coba aja periksa di tas kamu...", kata ane. "gak ada kok, aku udah periksa di tas yang lain juga gak ada".

Sontak ane kaget banget, gan. Masalahnya di dalam tas kecil punya istri ane itu ada dompet yang berisi uang kurang lebih sekitar 9 jutaan plus Hp. belum lagi surat - surat penting lainnya. Tanpa basa basi lagi ane langsung cabut pake motor untuk menyusul tukang becak ke terminal, dengan harapan siapa tahu tas kecil milik istri ane tersebut jatuh atau tertinggal di becaknya.

Sesampainya di terminal, ternyata tukang becak itu sudah tidak ada, kecuali ada beberap tukang ojek yang masih mangkal. Lalu ane turun dari motor dan ane coba tanya kepada beberapa orang tukang ojek termasuk tukang bubur yang ane beli berusan.

Sayang banget, gan....Semua menjawab tidak tahu. lalu ada seorang tukang ojek yang bilang ke ane "kang, tukang becak itu memang tidak biasa mangkal di sini, tapi coba aja akang tanya ke karywan bus di kantor PO bus nya, siapa tau tasnya tertinggal di dalam bus tadi" begitu kata tukang ojek.

Akhirnya ane langsung masuk ke garasi bus, lalu ane cari bus yang tadi ane naikin. Akhirnya ketemu dan ane masuk ke dalam bus untuk mencari tas kecil punya istri ane. Celaka dua belas, gan....ternyata di dalam bus pun tas kecil punya istri ane juga gak ketemu. Jujur aja ane sedih banget dan gak tau harus ngapain lagi.

Ane coba menenangkan diri lalu balik lagi ke rumah. Sesampainya di rumah, ane bingung harus bilang apa ke istri ane. Dan dengan berat hati akhirnya ane ngomong juga ke istri ane bahwa tas itu gak ada alias hilang.



Quote:Singkat cerita, keesokan harinya ketika ane sedang ngobrol - ngobrol soal kejadian semalam bareng istri dan keluarga. Tiba - tiba ada seseorang mengetuk pintu rumah depan. "Assalamualaikum.....Assalamualaikum..." Kata seseorang yang mengetuk pintu rumah ane.

"Wa'alaikum salam" jawab ane sambil membukakan pintu. Pas ane buka pintu lalu ane tanya "Bade kasaha jang, aya peryogi naon? Mangga kalebet..!" begitu kata ane dalam bahasa Sunda. Yang kurang lebih jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia seperti ini : "Mau kesiapa nak, ada perlu apa? Silahkan masuk..!".

Tamu ane ternyata seorang anak remaja seumuran 15 tahunan dengan pakaian yang sangat sederhana dan terkesan agak lusuh juga kumel. Ane gak tau dia siapa dan darimana. Lalu ane persilahkan dia masuk.

Setelah itu kemudian dia bercerita, bahwa dia adalah anak seorang tukang becak bernama "Mang Jaya" dari salah satu desa di Kecamatan Carita - Pandeglang. Kedatangannya ke rumah ane untuk mengantarkan sebuah tas kecil yang menurut bapaknya tertinggal di jok becaknya kemarin malam.

Ya Allah....Ane kaget, bingung, sekaligus terharu ketika mendengar semua yang diceritakannya. Kemudian anak itu juga menceritakan kenapa bapaknya tidak mengantarkan sendiri tas kecil itu ke rumah ane, ternyata bapaknya lagi sakit (meriang). bapaknya hanya mengamanatkan supaya tas ini dikembalikan kepada pemiliknya.

Setelah ane dan istri ane memeriksa semua isi tas tersebut, ternyata di dalamnya masih ada uang sebesar 9.477.000, utuh tanpa ada yang hilang termasuk Hp milik istri ane. Setelah bicara sana sini, akhirnya ane dan istri ane sepakat untuk berangkat mengantar pulang anak tukang becak tersebut. Sekalian ane mau mengucapkan banyak terima kasih karena telah mengembalikan tas istri ane yang hilang.


Momen Terbaik Dan Sangat Mengharukan :
Sesampainya di rumah tukang becak tersebut, yang mohon maaf jika harus ane ceritakan di sini mungkin agak miris. Yang jelas kondisi rumahnya sangat sangat sederhana dan cenderung kurang layak untuk dihuni.

Akhirnya ane ketemu sama "mang Jaya" tukang becak yang telah menemukan tas kecil milik istri ane tersebut. Kami bercerita banyak hal tentang bagaimana kronologis hilangnya tas kecil milik istri ane itu. Lalu Mang Jaya berkata "Maaf saya tidak bisa mengembalikan tasnya malam itu juga, soalnya saya baru tahu pas sampe rumah, dan baru sempat mengembalikannya hari ini".

Mendengar itu semua, demi Tuhan ane dan istri ane nangis gan......Istri ane bahkan memeluk salah satu anak perempuan kecilnya yang sedang duduk di samping ibunya (istri mang Jaya).

Setelah kurang lebih 30 menitan ane di rumah mang Jaya, ane dan istri ane sepakat untuk memberikan uang sebagai bentuk rasa terima kasih dan apresiasi ane kepada mang Jaya yang sudah baik hati mau mengembalikan uang ane yang buat ane jumlahnya lumayan banyak.

Saat itu ane memberikan uang sebesar 1 juta rupiah ditambah 250 ribu untuk dua orang anaknya. Meskipun saat itu Mang Jaya sempat beberapa kali menolak uang pemberian dari ane. Akhirnya Mang Jaya pun berkenan menerimanya. Lalu ane bilang "Hapunten sateuacana, tong ningali ageung alitna ieu artos....Tapi mudah - mudahan aya manfaatna kanggo keluarga Mang jaya".________________Hasil translate ke dalm bahasa Indonesia : "Mohon maaf sebelumnya, jangan melihat besar kecilnya uang ini....Tapi mudah - mudahan ada manfaatnya buat keluarga Mang jaya".


Berikut video Mang Jaya di Metro TV




Sumber Kaskus
Categories: ,