10 Sinetron yang Tidak Layak Ditonton Menurut KPI
Posted by Anto Suryanto on May 15, 2014 with 1 comment
Jakarta - Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) menyebut 10 program siaran tidak layak ditonton serta
melanggar Undang Undang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan
Standar Program Siaran (P3SPS).
Ke-10 program tersebut adalah:
Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda (RCTI)
- Sinetron Pashmina Aisha (RCTI)
- Sinetron ABG Jadi Manten (SCTV)
- Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala (SCTV)
- Sinetron Diam-Diam Suka (SCTV)
- Sinema Indonesia (ANTV)
- Sinema Akhir Pekan (ANTV)
- Sinema Pagi (Indosiar)
- Sinema Utama Keluarga (MNCTV)
- Bioskop Indonesia Premier (Trans TV)
"Stasiun televisi harus segera memperbaiki sinetron dan FTV (Film
Televisi) tersebut," kata Komisioner Bidang Isi Siaran KPI Agatha Lily
dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (14/5).
Menurut KPI pelanggaran yang terdapat dalam sinetron dan FTV itu
antara lain menampilkan tindakan bullying (intimidasi) yang dilakukan
anak sekolah, kekerasan fisik, kekerasan verbal, percobaan pembunuhan,
percobaan bunuh diri.
Selain itu juga menampilkan remaja yang menggunakan testpack karena
hamil di luar nikah, dialog yang menganjurkan untuk menggugurkan
kandungan, menampilkan kehidupan bebas yang dilakukan anak remaja,
seperti merokok, minum-minuman keras, dan kehidupan dunia malam, adegan
percobaan pemerkosaan, serta konflik rumah tangga dan perselingkuhan.
Agatha mengatakan KPI Pusat akan menindak tegas stasiun televisi yang tidak melakukan perbaikan.
"Kami meminta pertanggungjawaban pengelola televisi yang meminjam
frekuensi milik publik agar tidak menyajikan program-program yang
merusak moral anak bangsa," katanya.
KPI menyerukan kepada rumah produksi (Production House - PH) agar
tidak memproduksi program sinetron dan FTV yang tidak mendidik.
KPI menilai program sinetron dan FTV kerap menggunakan judul-judul
yang sangat provokatif dan tidak pantas, antara lain Sumpah Pocong Di
Sekolah, Aku Dibuang Suamiku Seperti Tisu Bekas, Mahluk Ngesot, Merebut
Suami Dari Simpanan.
"Lembaga pemeringkat Nielsen agar tidak mengukur program siaran hanya
berdasarkan pada penilaian kuantitatif semata," kata Agatha.
KPI juga mengimbau perusahaan pemasang iklan agar tidak memasang iklan pada program-program bermasalah tersebut.
Categories: Mini News
salah menempatkan nomor tuh bos..
ReplyDelete